Kamis, 25 Oktober 2012

Mencari Wangsit Di Gunung Lawu


ah... perjalanan yang lumayan cukup lama direncanakan semenjak bulan maret, akhirnya disinilah aku bulan juni 2012, di Madiun di rumah Pakde Bagong (Markus)



Pakde ku ini yang ngajak jalan-jalan ke Lawu bersama beberapa muridnya dari stm (smk) Bonaventura 2. Berangkat jam 14.00 wib pada 15 juni naik panther merah milik pakde yg berisikan 6 orang, aku, pakdhe, sepupuku yg tinggal di malang dan 3 org muridnya.

Gunung Lawu yang terletak di Pulau Jawa, Indonesia ini memiliki ketinggian 3256 dpl, letak persisnya di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Status gunung ini adalah gunung api “istirahat”, erupsi terakhir tahun 1885. Gunung ini memiliki 3 puncak: Puncak Hargo Dalem, Puncak Hargo Dumiling dan puncak tertinggi yaitu Puncak Hargo Dumilah.


Lokasi Gunung Lawu



14 Juni 2012

        Sebelum beranjak dari Malang ke Madiun, aku membeli tiket bus terlebih dahulu dengan tujuan Malang – Palembang untuk tgl 19 malam karena aku setelah jalan-jalan ke Lawu ini akan melanjutkan perjalanan ke kota kelahiranku, kota Palembang. Oh.. iya awal perjalanan ini dibarengi dengan beres-beres barang di rumah kontrakan Malang karena sudah habis masaku di kota itu. Perjalanan dari Malang dimulai pukul 22.00 menggunakan mobil yang sebagian besar diisi dengan perabot rumah yang akan dibawa ke Jogja. Dengan susunan barang “sedemikian rupa” agar aku dan Kris (sepupu yg ikut pendakian ke gunungLawu) bisa duduk di bagian belakang. Aku dan kris ikut mobil ini yg membawa barang ke Jogja sampai ke pertigaan Caruban lalu naik bus ke Madiun. Pertigaan ini yg membedakan jalur trayek antara bus ac tarif biasa/ekonomi dg bus patas ketika akan menuju ke Jogja. Hanya bus tarif biasa yg melalui terminal bus Madiun.
        Jam setengah 2 pagi, ini sudah hari kamis tgl 15 ketika kami keluar dari mobil avanza di Caruban. Setelah nongkrong lama menunggu bus tapi gak ada yg mau berhenti, maka kami berjalan menyusuri pasar Caruban dini hari sampai pada warung yg masih buka dan numpang nonton euro antara spanyol dan apa ya... lupa. Ada 1 tips untuk nyetopin bus di daerah ini kalo malam hari, nyalakanlah korek api sebagai tanda, kalo enggak gitu susah banget nyetopin bisnya. akhirnya ada bis yang berhenti, dan dalam 30 menit kita sampai di terminal Madiun dengan hanya membayar 5000 rupiah untuk berdua. Segera aku kontak pakde, minta dijemput dan berakhirlah perjuangan awal dr perjalanan ini di rumah pakde bagong di madiun pukul 4 pagi.

====================================================================================

15 Juni 2012

Panther merah ini mengaum (dlm pikiranku macan dan panther itu sama suaranya hehe... ) melintasi tanjakan di sarangan, menapaki jalanan menuju Cemara Sewu (Cemoro Sewu).
Jam 3 sore lebih dikit kita sampai di Cemoro Sewu, pintu rimba Lawu dr sisi Jawa Timur (kalo pintu rimbanya Lawu di Jawa Tengah namanya Cemoro Kandang, keduanya terpaut jarak 200m).


Peta Pendakian Gunung Lawu


Pos Pendakian Gunung Lawu


Warung Pak Yanto

istirahat di basecamp

Setelah mengisi perut di  basecamp pak Yanto dan bertemu teman-teman yang lainnya yang ternyata ada yg dari Jakarta yaitu mantan muridnya pakde, aku dan Kris jalan-jalan disekitar basecam, menyebrang jalan ke arah selatan melewati lapangan tenis yg digunakan anak-anak sekitar untuk bermain bola kaki di sore hari yg cerah ini. Terus ke selatan menyusuri jalan sampai mentok ke stasiun pemancar TVRI yg tampak tua dengan cat biru yang sepertinya masih baru.


Jalan ke selatan Cemorosewu


TVRI transmision station


Foto Gunung Lawu dari gedung TVRI

18.00
hari sudah semakin malam, dinginnya bikin gak nahan kakak....
ujung-ujung jariku udah mulai kesemutan karena dingin. menurut sumber yang tidak bisa dipercaya, suhunya sekarang sekitar 200C dilihat dr teman-teman yang udah pada make jaket. Mencoba beradaptasi semaksimal mungkin dg keadaan sekitar sebelum merasakan dingin di puncak di temani dengan sebotol legen dan canda tawa sesama tukang jalan-jalan

Eh... ada kupu2 gede, bentuknya bagus kayak burung layang-layang. gedenya sekitar 10cm berwarna putih kehijau hijauan hinggap di kepalaku tepat di ubun2. Pertanda apa yaa??? semoga pertanda baik untuk pendakian kali ini.

====================================================================================

16 juni 2012

huff.... wuadem...


pagi dingin cemorosewu


Jam 5 pagi udah pada berisik, satu persatu kepompong (sleepingbag/sb) mulai terbuka setengah badan, dengan menyisakan kaki masih di dalamnya. Segelas milo panas dan kripik tempe (yg dibawa dr malang) menemani di sabtu pagi hari ini. Biasanya manjur nih kalo minum coklat anget pagi-pagi pasti bakal mules, nasib dari kemarin malam belum bongkar muat, mules aja enggak.


pagi hari di basecamp

07.30 Pintu Rimba
Pintu Rimba (lets get lost)

uyee... 19 orang kumpul di depan pintu rimba, foto2 dan ngumpulin duit unt tiket masuk 5000 perorang

Pendakian melalui cemoro sewu akan melewati 5 pos. Jalur melalui Cemorosewu lebih nge-track. Akan tetapi jika kita lewat jalur ini kita akan sampai puncak lebih cepat daripada lewat jalur Cemoro kandang. Pendakian melalui Cemoro sewu jalannya cukup tertata dengan baik. Jalannya terbuat dari batu-batuan yang sudah ditata.


istirahar sejenak mengatur nafas dan menikmati matahari pagi

Pendakian dari Cemorosewu melalui dua sumber mata air: Sendang (kolam) Panguripan terletak antara Cemoro sewu dan Pos 1 dan Sendang Drajat setelah pos 5.

08.30 Sendang Panguripan


Jalan ke Sendang Panguripan

Sendang Panguripan

08.50 POS 1
Tibalah kami di pos 1, disini ada 1 warung dan pondokkan kalo mau ngeteh-ngeteh dulu.

09.04 berangkat dr pos 1
Istirahat sebentar kemudian lanjut lagi menuju pos 2 menembus hutan selama 2 jam.




11.00 POS 2
Disini kita istirahat lumayan lama, karena perjalanan dari cemoro sewu menuju pos 2 cukup membuat ngos-ngosan.


POS 2

11.30 berangkat dr pos 2
Cukup setengah jam kami mengistirahatkan badan, lanjut lagi 1 jam perjalanan menuju pos 3

12.40 POS 3


POS 3

12.53 berangkat dr pos 3
Jalur dari pos 3 menuju pos 4 berupa tangga yang terbuat dari batu alam. Pos ke 4 baru direnovasi,jadi untuk saat ini di pos 4 tidak ada bangunan untuk berteduh. Biasanya kita tidak sadar telah sampai di pos 4

14.13 POS 4 Batu Kapur
Disini spot paling asik buat foto-foto, tapi hati-hati dalam melangkah karena batuan kapur di pinggiran jurang sangat rapuh


POS 4


Pemandangan dari atas Gunung Lawu

14.30 berangkat dari pos 4
Jalur pos 4 ke pos 5 sangat nyaman, dan sepertinya memang sangat dekat jarak antar kedua pos ini.

14.50 POS 5 Sumur Jalatunda


POS 5


diatas awan

15.05 berangkat dari pos 5
Melintasi punggunggan gunung, angin disini sangat kencang karena angin bebas melintas di daerah ini. Usahakan jangan melintasi jalur ini ketika hujan badai karena resiko angin kencang dan butiran-butiran air hujan yg membuat pedih muka.


perjalanan dari pos 5 menuju sendang drajat

15.25 Sendang Drajat


gambar 26

anginya kencang disini, membawa suhu dingin yg bikin joget2 sendiri. disini ada warung yg menyediakan makanan dan minuman panas. ada juga bangunan yg disewakan untuk pengunjung. rombongan terbagi menjadi 3 untuk tempat tidur malam ini. yg pertama, 2 orang menggunakan tenda yg didirikan di area ini.yg kedua, aku dan 6 org lainnya tidur di gua kecil yg ada di area sendang drajat ini dg 'mantel' sebagai penutup pintu gua unt menghalau angin yg bertiup cukup kencang unt membuat bergidik kedinginan. yg ketiga, yaitu sebagian besar kelompok memih menginap di hargo dalem (petilasan brawijaya v), sekitar 30 menit perjalanan lg dr sini.


 Goa Sendang Drajat


hattt..chiinn.....

16.45 Mengejar Sunset ke Puncak 

[VIDEO BELUM UPLOAD]

17.15 Puncak Hargo Dumilah
hore... mataharinya masih lumayan tinggi, bisa puas foto2 sampe matahari tenggelam. dari puncak gunung lawu, aku, kris, banteng, lele, dan wahyu berjalan sedikit menuju ke ujung tebing dg view jurang2 perbukian dan pemandangan langsung ke arah matahari tanpa terhalang pohon satupun, hanya batu2 besar sebagai tempat pijakan kami. angin disini lebih kencang dan keadaan terasa lebih dingin, sampai gak bisa duduk diam unt berpose.


Sunset Hargo Dumilah


Aku dan Kris



Puncak Hargo Dumilah

balik turun udah gelap, gak tau jam berapa. kita turun sampai pertigaan yg memisahkan antara jalan menuju argo dalem dan sendang drajat. kita mampir terlebih dahulu ke argo dalem unt ngambil logistik yg kebawa sama anak2 yg nge-camp disana. sepanjang perjalanan menikmati pemandangan lampu2 kota dr ketinggian 3000+.

jalan balik lg ke sendang drajat, ketemu sama rombongan org tua yg datang berziarah, tujuan mereka ke puncak lawu kemudian ke argo dalem untuk melakukan ritual. sampai ke sendang drajat kita langsung ngeluarin kompor, masak air, menyedu kopi...

====================================================================================
[bagian gak penting]
pada awal cerita sebelum memasuki pintu rimba lawu, aku masih belum sempat buang air besar. inilah saatnya, mulai dr pos 3 aku udah kentu terus, bukan kentut biasa, tp rada2 panas dikit rasanya ditambah sedikit beraroma terapi. lg asik minum kopi dan mas banteng memasak mie, dorongan bongkar muat terasa semakin intens, haruskah aku menurutinya? akhirnya aku nyerah, dg segulung tisu toilet, sebungkus tisu basah, air dalam botol ukuran 500ml, senter dan pisau unt membuat lubang, aku bulatkan tekadku unt buang hajat.

seumur2 sejarah petualanganku, entah ke gunung, pantai, ataupun sekadar konvoi motor, br kali ini aku bisa mbrojol di tempat terbuka. beratapkan langit yg cerah bertabur ribuan bintang, dinding alang2 semak belukar, dan ditambah ac alami yg bikin gak bisa konsentrasi antara gemetaran menahan dingin dan pemusatan energi peluncuran. pengalaman pertama yg akhirnya terjadi di gunung lawu.

ahahaha... njijik'i tenan critane
====================================================================================

20.00
sb sudah digelar, kita mulai bersiap tidur setelah seharian mendaki tumpukan batu. masih sempat bercerita2 sesaat sebelum aku mulai merasa kelelahan dan menyusul tememan menjelma menjadi kepompong, siap beristirahat untuk menyambut minggu pagi yg cerah.

hoaem.... adem... jangkrik... iki kok do iso turu to? aku mbok dikeloni :D

====================================================================================

17 Juni 2012
Woah..... kesiangan, gak jadi dapet sunrise, langsung beres2 aja deh...


mamam dulu sebelum pulang...



 rombongan pengungsi

We are lost !!!!!??

2 komentar: